Denah Peta BIV Resto

Saturday, July 17, 2010

Tentang Kami

SEJARAH
Berangkat dari keinginan untuk membangun sebuah usaha yang didukung penuh oleh keluarga, maka pegawai di satu perusahaan swasta terkemuka mulai merintis bisnis dari hobi anak-anaknya.

Pertama kali karena anak perempuannya yang masih kecil menyukai mainan boneka, maka dari koleksi mainan dan bonekanya yang banyak itu, Benny melihat bahwa ini bisa jadi sebuah peluang usaha. Melihat bahwa bila si kecil nanti mulai beranjak dewasa, karena kuatir koleksi mainannya yang banyak itu jadi sia-sia, ia pun meminta anaknya mau menjual kepada teman-temannya. Dan ternyata laku tampak peluang usaha jelas di depan mata, maka Benny pun tidak tanggung-tanggung dia mulai dengan membuka toko boneka dan mainan anak di komplek perumahan Nasio, dan jadilah BEV-Collection.

Demikian pula dengan anak laki-lakinya yang mulai beranjak dewasa dan menyukai dunia permainan online. Sekali lagi sang anak dididik dan dilatih untuk berwirausaha sambil bermain dengan sesuatu yang disukainya. Maka jadilah usaha warnet. Saat sang anak lelakinya beranjak remaja dan dewasa kemudian pertumbuhan fisiknya semakin membesar, maka dibangunlah usaha fitness center. Kebetulan Benny mempunyai banyak kolega dengan beberapa komunitas fitness dan bina raga. Maka kini Benny mempunyai dua tempat fitness dengan nama BIV Fitness Center. Satu di kawasan Cisalak, Cilandak satu lagi tak jauh dari BIV.net yakni kawasan Jatimekar Pondok Gede.

Sang istri pun tak mau ketinggalan berwirausaha. Tepat di depan warnet milik anaknya, Benny mempunyai tiga ruang kosong di bangunan toko yang didirikannya di tanah seluas tak kurang dari 2000 meter persegi itu.  Istrinya pun membuka toko busana muslimah. Dengan mempekerjakan seorang karyawati, istrinya tetap bisa membangun koneksi melalui jaringan pengajian, arisan warga dan pertemanan. 

Tak mau ketinggalan sang kakak kandung Benny yang datang dari Makassar dan mau bekerja, Benny mendirikan restoran sajian nusantara yang dipercayakan kepada kakaknya. Kakak perempuannya itupun menjadi koki khusus masakan daerah Sulawesi. Nama yang diberikan adalah BIV Resto.

Nama BIV dan BEV diambila dari inisial nama dirinya dan nama anggota keluarganya, mulai dari anak perempuan, anak lelaki dan istrinya. Sepertinya Benny berharap usaha ini benar-benar dimiliki oleh keluarganya semata.

Tak dinyana lambat laun usaha warnet dan toko boneka semakin maju seiring dengan usaha fitenss centernya. Maka Benny pun mencoba merambah bidang lainnya, yakni peternakan sapi dan pemerahan susu sapi. Dengan membangun kerjasama dengan para petani serta peternak kecil, Benny memberikan mereka modal berupa seekor sapi, kemudian oleh Benny mereka dibiarkan memelihara sapinya hingga tumbuh dewasa dan besar sehingga siap untuk dijual. Keuntungan ddibagi dua persis.

Dari usaha pemerahan sapinya yang semakin hari semakin menjanjikan itu, Benny kemudian membuka industri Yoghurt serta berdagang susu murni sapi. Maka mulailah dirinya menyadari bahwa semakin besar usahanya  maka semakin besar pula peluang serta jaringan terpadu dari seluruh usahanya yang dirintis secara bertahap itu.

Kini Benny hanya membantu serta mengawasi setiap unit usahanya melalui anggota keluarganya atau orang kepercayaannya yang sudah dari awal dipilihnya. Benny sendiri termasuk orang yang mempunyai insting peka memilih orang untuk bekerja sama dan tentunya bukan tanpa kelemahan. Meski terkadang beberapa karyawannya mungkin melakukan kesalahan, dirinya selalu memberi peluang bagi mereka untuk memperbaiki kesalahan tanpa harus dia perlu marahi.

"Pendekatan persaudaraan dan kemitraan sejajar itulah yang membuat diri saya selalu merasa nyaman bila di tengah para mitra kerja saya ini," ungkap Benny tentang bagaimana ia memperlakukan para karyawan yang selalu dia sebut sebagai mitra usaha.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Popular Posts